Tuesday, April 12, 2016

Is This Passion Or Just A Fever?

Sudah berapa lama kalian hobby fotografi? 1 tahun? 5 tahun? Ataukah sudah belasan tahun mungkin...?
Berapa banyak duit yang sudah kalian invest-kan untuk memuaskan gairah kalian dalam dunia fotografi?
Sampai sejauh mana ilmu dan pengetahuan yang kalian dapatkan mengenai fotografi?

Ada baiknya sekali-sekali, kita melakukan review atas semua kegiatan yang kita lakukan selama ini sehubungan dengan hobby kita di dunia fotografi.

Harus diakui bahwa kegiatan fotografi dalam 10 tahun belakangan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam teknologi, jumlah penghobby maupun bisnis-bisnis fotografi itu sendiri. Bayangkan, sejak 2009 ketika saya sendiri baru mulai aktif dalam kegiatan foto-foto hingga sekarang sudah berapa merek dan teknologi kamera yang direlease di pasaran, semakin canggih dan semakin banyak pilihan. Bagi yang sudah menggeluti dunia fotografi jauh sebelum saya, atau bahkan sejak jamannya media roll film, tentu juga merasakan hal yang sama.

Dulu kalau hunting, kita seringkali kesepian. Nyari-nyari obyek yang bisa diabadikan seorang diri. Berburu view yang bagus juga seorang diri. Tallent yang bisa dijadikan model foto kitapun masih langka. Tapi sekarang, temen yang sehobby sudah sangat banyak, komunitas-komunitas fotofrafi pada bermunculan bagai jamur. Tallent dan model baru setiap saat "ditemukan" dan mengorbit dengan sendirinya. Bahkan sekarang "hunting" bareng mungkin sudah gak jamannya lagi. Kita sudah gak perlu hunt (berburu), EO-EO fotografi sudah banyak berdiri bersama lahirnya bisnis baru yang bernama event fotografi. Kita tinggal datang, bayar dan memotret model-model yang tentu saja cantik, dirias dan berpose untuk kita jepret. Uenak rek...

Bagi yang serius menggeluti dunia fotografi atau bahkan bertekad terjun dalam bisnis fotografi baik itu sebagai Event Organizer, Model Organizer, tutor fotografi/editing maupun penyedia jasa foto mungkin kegiatan fotografi sudah bisa dibilang sebagai passion. Meskipun tidak sedikit penghobby fotografi yang sama sekali tidak menghasilkan duit dari hobby fotografinya yang menganggap aktifitas foto-foto ini sebagai passion.

Oya... Passion adalah di mana kita melakukan suatu kegiatan dengan penuh gairah dan suka cita. Gak dibayarpun kita mau dan seneng mengerjakannya, syukur-syukur kalo menghasilkan. Hehehehe... Dengan adanya passion ini kita punya energi untuk mau berkorban uang dan punya keinginan untuk belajar agar kemampuan kita meningkat. Passion ini sulit hilang, kalaupun harus berhenti untuk sesaat, ada kalanya akan bangkit lagi karena ada gairah dalam diri kita yang sulit padam.

Passion tentu lain dengan Fever alias demam sesaat. Di awal-awal tahun 80-an, muncul demam breakdance, yang seumuran saya pasti inget masa-masa itu. Sayapun sempat ketularan "demam". Hampir tiap hari kumpul sama teman-teman untuk latihan breakdance, tiap malam minggu ngumpul di komunitas yang lebih gede lagi untuk berkompetisi breakdance. Tiada hari tanpa breakdance... Namun seiring demamnya reda, kegilaan-kegilaan dunia breakdance tiba-tiba sirna. Bahasa Jawanya "wes gak usum maneh..."

Nah, apakah fenomena para penghobby fotografi yang maju pesat dan menjamur ini benar-benar memiliki passion yang muncul dengan sendirinya dan membara dalam diri mereka masing-masing ataukah hanya sekedar fever yang menular dan sesaat melanda... tentu saja waktu yang menentukan.

Saya masih ingat, dulu di awal-awal ketika mulai aktif di kegiatan fotografi, banyak sekali teman-teman baru yang sama-sama hobby fotografi, baik yang sering ketemu langsung maupun sekedar kenal di facebook. Saling pamer foto, bertukar ilmu sampai janjian ketemu untuk sharing pengalaman maupun hunting bareng. Bahkan ada beberapa teman yang kelihatan banget totalitasnya dalam menekuni bidang fotografi, baik dalam hal spend banyak dana dalam berinves peralatan fotografi, ikut workshop sana-sini bahkan di worshop-workshop yang tarifnya jutaan rupiah, sampai dengan yang rela menyempatkan diri dan dana untuk pergi ke tempat-tempat indah hanya untuk berburu view yang bisa diabadikan melalui kameranya.

Namun tidak sedikit pula yang saat ini sudah tidak lagi eksis. Tidak dengar kabarnya lagi maupun tidak lihat karya-karyanya lagi yang dipamerkan di facebook. Entah dengan alasan pensiun, gantung kamera ataupun beralih ke demam lain yang tidak ada hubungannya dengan fotografi.

Tentu saja semua berpulang ke hak dan pribadinya masing-masing, karena saya sendiripun tidak tahu sampai kapan gairah ini akan padam dengan sendirinya, sama seperti yang lain terutama buat teman-teman yang tidak tertarik untuk terjun di bisnis fotografi sebagai sumber penghidupan, macam saya ini.

Bagi yang sudah "gantung kamera", farewall my friend...
Bagi yang "gairahnya masih membara", ayo panaskan kameramu, kita hunting lagi...