Diakui atau tidak, saat ini Facebook sudah menjadi akun wajib yang harus dimiliki oleh semua orang, khususnya bagi para penggemar fotografi. Karena, salah satu fitur yang dimiliki social media tersebut memungkinkan kita untuk mengupload karya foto kita agar bisa dinikmati semua orang.
Tahukah anda, ada lebih dari jutaan foto yang diunggah di Facebook setiap jamnya.
Foto yang terpampang di wall Facebook bisa dilihat oleh orang-orang yang memang "terhubung" dengan si pengupload. Mereka bebas memberikan komentar atau sekedar memberikan "like" terhadap foto-foto tersebut. Jika memang diperlukan, si pengupload bisa memberikan "tag" kepada teman-temannya.
Fitur "tag" yang belakangan saya sebut tadi sebenarnya berfungsi untuk memberikan tanda bahwa seseorang yang di-tag dalam sebuah foto memang ada di foto tersebut. Tetapi, agaknya oleh kebanyakan pengguna Facebook, fitur tersebut dialih fungsi untuk "memaksa" orang lain melihat foto yang bersangkutan, syukur-syukur kalau berkenan meninggalkan komentar.
Mungkin kebanyakan kita tidak menyadari bahwa kita secara tidak sengaja telah mengganggu orang lain dengan memberikan tag-tag yang kadang tidak ada kaitannya secara langsung dengan orang yang bersangkutan. Ada seorang teman yang setiap harinya harus membuka satu-persatu puluhan notifikasi Facebooknya, hanya karena tag-tag foto seperti yang telah saya sebut di atas. Sabaliknya, saya pernah memperhatikan tingkah seorang fotografer yang memberikan tag kepada lebih dari 50 orang setiap dia mengupload karya fotonya, tidak peduli apakah orang-orang itu teman dekat atau sekedar teman Facebook. Bayangkan...
Bagi sebagian fotografer yang gemar memberikan tag-tag di setiap karya-karya fotonya, langkah tersebut mungkin bertujuan untuk sekedar memamerkan sekaligus mendapatkan kepastian agar orang lain memperhatikan karya-karyanya dan yang terakhir, berharap sebuah komentar atau pujian.
Tetapi, sadarkah kita bahwa tidak semua orang berkenan dan bisa menikmati karya-karya kita. Bahkan pujian dan komentar positif yang kita terima dari korban-korban tag tersebut sebenarnya tidak lebih dari sekedar pujian semu yang kadang diberikan karena rasa sungkan terhadap si fotografer yang sudah repot-repot memberikan tag.
Mungkin kita bisa berdalih, bahwa tag-tag tersebut bertujuan untuk mengharapkan kritikan, masukan, saran atau yang sejenisnya. Tapi kalau mau jujur, apa yang ada di benak kita saat kita mengupload foto karya kita dan memberikan tag ke banyak orang adalah rasa bangga atas karya foto tersebut dan rasa percaya diri untuk memamerkannya kepada orang-orang yang telah kita tag. Nah, dalam keadaan seperti itu, siapkah kita jika komentar negatif atau bahkan kritikan pedas yang kita dapatkan?
Sebuah karya foto yang bermutu tidak memerlukan tag-tag apapun yang sebenarnya tidak sepantasnya. Kita tidak perlu memaksa orang lain untuk memperhatikan karya kita. Jika kita percaya bahwa kita telah melakukan yang terbaik untuk menghasilkan sebuah karya foto yang bagus, upload saja di wall, maka komentar dan pujian akan datang dengan sendirinya.